LANGIT BARU RAKA
LANGIT BARU RAKA
Sat, 10 May 2025
Penulis : admin
langit raka
Kiriman dari Ibu ANIS UZMA SANTI, S.Pd 

Hari itu Raka duduk di bangku pojok kelas, seperti biasa. Ia memeluk erat tasnya sambil
menatap papan tulis yang kosong. Suasana pagi masih tenang, tapi di dalam dada Raka, ada
badai kecil yang terus bergemuruh. Ia tahu, sebentar lagi suara itu datang—tawa keras dan
ejekan yang sudah menjadi rutinitas.
“Eh, kutu buku datang!” suara Reno terdengar lantang dari pintu kelas. Raka tak menjawab. Ia hanya menunduk. Tapi dalam hatinya, ia berteriak.  Sudah berbulan-bulan Raka menjadi sasaran. Semua bermula sejak awal semester. Ia anak baru, datang dari sekolah kecil di desa, pindah karena ayahnya ditugaskan di kota. Rambut Raka rapi, kemeja selalu disetrika, dan ia lebih suka membaca puisi di perpustakaan daripada bermain sepak bola atau nongkrong di kantin. Bagi anak-anak seperti Reno dan gengnya, itu alasan cukup untuk dijadikan bahan olokan.
Mereka menyembunyikan sepatunya saat istirahat, menumpahkan air ke tasnya, bahkan
pernah mengunggah foto dirinya yang sedang membaca sambil diberi tulisan mengejek. Tapi
Raka diam. Ia takut. Ia merasa sendirian. Raka mulai tidak semangat sekolah. Ia pura-pura sakit. Ia bilang ke ibunya, “Perut Raka mules, Bu,” padahal yang mules adalah hatinya. Tapi setiap hari ibunya tetap berkata dengan lembut, “Ayo Nak, sekolah itu penting. Kamu anak hebat, Ibu tahu itu.”
     Suatu hari, saat bersembunyi di perpustakaan, Raka bertemu Kak Dinda. Ia kakak kelas yang aktif di komunitas literasi sekolah.
“Kamu Raka, kan? Suka puisi?” tanya Kak Dinda sambil duduk di sampingnya.
“Iya, Kak…” jawab Raka lirih.
Sejak pertemuan itu, Kak Dinda sering menemaninya membaca, mendengarkan ceritanya,
bahkan mengajaknya bergabung ke komunitas literasi. Di sana, Raka bertemu orang-orang yang berbeda—yang suka berdiskusi, menulis, dan saling menyemangati. Salah satu pembina komunitas, Bu Nia, dengan lembut menanyakan kondisi Raka. Awalnya ia ragu, tapi akhirnya Raka menceritakan semuanya. Bu Nia langsung menghubungi guru BK dan kepala sekolah. Sekolah tidak tinggal diam. Reno dan gengnya dipanggil dan diberikan pendampingan. Mereka juga diminta meminta maaf kepada Raka secara langsung. Orang tua mereka dipanggil. Ternyata, Reno sendiri sedang menghadapi banyak tekanan di rumah. Ia tidak tahu cara mengungkapkan rasa marahnya—dan ia melampiaskannya pada orang seperti Raka.
Beberapa minggu setelah kejadian itu, suasana berubah. Raka mulai tersenyum lagi. Ia
duduk di bangku tengah, mulai berbicara di kelas, bahkan berani tampil membacakan
puisinya saat upacara hari Senin. Reno, yang dulu menjadi musuhnya, kini malah ikut
mendengarkan. Mungkin belum berteman akrab, tapi setidaknya mereka bisa saling
menghormati.
Dan setiap pagi, Raka kini berjalan menuju sekolah dengan semangat yang baru. Ia tahu,
dunia tidak selalu baik, tapi ia tidak sendiri. Ada teman, guru, dan keluarganya. Ia telah
menemukan langit baru, di mana keberanian tumbuh dari luka, dan cahaya bisa masuk
melalui celah-celah hati yang dulu hampir tertutup.
Pesan Moral ; Keberanian untuk berbicara, mencari bantuan, dan membuka diri bisa
menjadi langkah awal keluar dari situasi sulit. Tidak semua orang jahat selamanya—
kadang mereka hanya butuh seseorang yang mengerti.
🌟 Ruang Refleksi Siswa 🌟
1. Bagaimana perasaanmu setelah membaca cerita ini?
2. Apa yang bisa kamu pelajari dari pengalaman Raka?
3. Pernahkah kamu mengalami atau melihat kejadian serupa?
Ceritakanlah.

File original bisa dilihat di sini.

cerpen, Karya Guru

Artikel Lainnya

OLEH-OLEH SACHI DARI SURABAYA
Tunjungtirto,- (Senin, 13/10) Sachi atau lebih lengkapnya Vania Aqueena Sachi, pagi ini menjadi pusat perhatian di lapangan upacara karena prestasinya...
Mon, 13 October 2025 | 3:11
LAPORAN KAK FATIMAH DALAM...
Bedali,- (Minggu, 5 Oktober) Kak Fatimah hari ini memulai kegiatan Kursus Pelatih Dasar (KPD) Kepramukaan di  SLB Negeri Bedali Lawang....
Fri, 10 October 2025 | 6:43
BINTANG KEJORA DARI POLTEKAD
Batu,-  Sabtu pagi (Okt, 4) Pak Idris menyampaikan permohonan doa dan restu di grup WA. Pasalnya, anak-anak DKG dan Paskib...
Sat, 4 October 2025 | 4:24
SELAMAT UNTUK SMP NEGERI...
Kepanjen,- (Rabu, 2/10)Bertepatan dengan acara Kabupaten Malang muncurkan 17 Sekolah Unggulan SD dan SMP, diumumkan nama-nama sekolah yang mendapatkan nilai...
Wed, 1 October 2025 | 9:18